JurnalisCurhat - Antirasuah Lembaga yang akan memberikan peringatan bagi siapapun untuk yang berniat mengurungkan niatnya melakukan praktik korupsi, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang kembali beraksi dengan memberantas korupsi-korupsi yang tak tanggung-tanggung, dalam proses semalaman dua kasus korupsi yang kelas kakap diuangkap oleh KPK, dengan lembaga pemberantas para korupsi-korupsi ini, maka aman lah rakyatnya. Yang terkait dengan kasus korupsi, kasus suap PT Brantas Abipraya (BA) yang terhadap Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, ada tiga orang yang telah diciduk dan dengan langsung ditetapkan sebagai tersangka dengan kasus dalam operasi yang senyap itu, saat KPK melakukan operasi nya itu, kasus pertamanya yakni penangkapan tangan pada hari Kamis (31/03) yang ada di salah satu hotel di kawasan Cawang tepat di Jakarta Timur yang terkait kasus suap PT Brantas Abipraya tersebut.
Agen Poker Online Terpercaya - Ditetapkannya tiga orang dalam status tersangka dalam kasus ini, dengan yang kemudian-nya selang beberapa jam kemudian, KPK telah kembali dengan mengungkapkan telah yang melakukan operasi yang tangkap tangan sudah terkait dalam kasus korupsi tersebut, pembahasan raperda zonasi wilayah yang pesisir banget dan pulau-pulau kecil yang terpencil (RZWP3K) yang raperta dan tata ruas ruangnya sudah strategis yang terletak di Jakarta Utara. TPT yang selaku sebagai karyawan PT Agung Podomoro Land, mereka-mereka yang adalah bagian dari anggota DPRD DKI yang dari Fraksi Gerindra M Sanusi, AWJ yang selaku Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land. KPK yang telah menunjukkan bahwa dengan adanya lembaga itu maka masih ada yang mau bekerja dengan sesuai jalur dan semangat yang sudah anti korupsi. Mendapatkan pujian dari Partai Demokrat, gebrakan KPK ini yang memang ternyata dari Partai Demokrat. Wakil sekretaris Jenderal partai Demokrat Rachlan Nasidik yang telah mengatakan kinerja apik KPK menunjukkan semangat anti korupsinya. "Saya mengapresiasi keberhasilan KPK yang telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) untuk kesekian kalinya.
Di tahun ini yang telah disebut sebagai keberhasilan yang disebut membuktikan bahwa KPK yang masih terus bekerja dengan maksimal sebagai penegak hukum yang tindak korupsi,"kata Rachlan yang berada di Novotel Hotel Sentul Bogor Sabtu (02/04), kasus Hambalang dan Century yang menurutnya sebagai semangat itu dengan dibuktikan saat KPK tak pandang bulu mengusut kasus yang menjerat sejumlah kader Demokrat, Semisal kasus Hambalang dan Century. Mendapatkan ganjaran, KPK yang sudah melakukan banyak hal dalam tugasnya dengan baik dan pelakunya yang sudah mendapatkan ganjaran,"tegasnya, dalam dua kasus ini anda harus ingat yang dituduhkan yaitu Hambalang dengan Century.
Bandar Poker Online Terpercaya - Hukum yang masih tegak dan belum kalah oleh koruptor sejak operasi, dia pun menilai dengan cepat KPK mengungkapkan 2 kasus yang sekaligus itu yang sudah menumbuhkan kembali semangat masyarakat hukum yang bahwa masih ditegakkan dan belum kalah oleh koruptor, "KPK yang berharap tetap konsisten, harapan yang karena adanya kepercayaan dalam masyarakat yang tinggi kepada pihak KPK, dan menjadi kekuatan utama dari KPK itu sendiri,"klaim Rachlan, dia yang meminta KPK demi berani menyelesaikan kasus-kasus lama yang belum terungkap hingga ke akarnya. Rachlan yang terlepas dari itu berharap lembaga antirasuah itu yang tetap konsisten dalam menjaga janji penegakan hukum, untuk menguji komitment itu dengan dia meminta KPK untuk berani menyelesaikan kasus-kasus lama yang masih belum diungkapkan.
Kasus-kasus yang belum terungkap sampai hingga akar-akarnya, BLBI yang buka lagi trans Jakarta buka lagi,"tandas Rachlan. Buka semua lagi kasus-kasusnya caranya apa? ya buka lagi semua, memang kalau dianggap belum terjadi, ya dibuka saja, Hambalang buka lagi, Century buka lagi, di Hambalang yang pun menterinya sudah kena,"sambung politisi Demokrat ini. "Ayo, kita lakukan semua, karena dalam kasus ini misalnya TransJakarta orang yang sering dibilang lho, kan sudah ada udarnya, Lho ya memang, di Hambalang juga sudah dijelaskan oleh menterinya yang sudah kena.